I
aku benar-benar iri, dengan kebebasan mereka
mereka yang hatinya tidak terkunci waktu
jelas aku yang paling tau
kamu yang paling luar biasa bertahan berurusan dengannya
sudah jelas waktu bukanlah penyembuh luka
lewat setahun dua tahun, tidak pernah lupa
hatiku masih juga menolak lupa
ah semoga kamu bukan salah satu dari sekian banyak basa basi
yang berjanji akan bertahan dengan hati ini
risauku ini sebenarnya tidak selalu penting
yang paling harus kamu pikirkan adalah nasib hatimu sendiri
mampukah ia menunggu, walau harus dicabik waktu
yaa barangkali walau hanya remah-remah sisa isyaratmu
adakah sudi barang sejenak atau selama.......... ia menunggu
II
mengapa selalu dirasa kurang, padahal rasa-rasanya aku punya segalanya
apakah ada dalam diriku yang merupakan kutukan
orang-orang bisa saja membenci tanpa alasan
atau pastilah aku si manusia paling menyebalkan seantero jagat
seperti bunga bangkai yang tidak punya teman
adalah kesendirian harga yang mahal
padahal tidak ada yang mewah darinya
kosong sunyi senyap
dan terkutuk
III
mengapa orang-orang bisa lebih dicintai
kemudian berbahagia karenanya
mengapa hanya aku yang tidak pernah benar-benar merasa bahagia karenanya?
harus dengan kacamata apa aku melihatnya?
ketika semua terasa seperti ilusi
hanya semu
aih, orang akan bilang bukan dilihat tapi dirasakan
klise